Pada tutorial kali ini Om Komputer akan menjelaskan langkah-langkah cara install Ubuntu 20.04 dual boot dengan Windows 10 untuk pemula yang baru mulai migrasi dari Windows ke Linux. Selain Windows 10, tutorial ini juga berlaku bagi teman-teman yang menggunakan Windows 7 dan Windows 8.x.
Varian Ubuntu lainnya:
- Cara Install Lubuntu 18.04 LTS Dual Boot dengan Windows 7
- Cara Instal Xubuntu 20.04 Dual Boot dengan Windows 10
Mengapa harus dual boot?
Dual boot merupakan istilah dimana satu komputer dipasang dua sistem operasi atau lebih yang dapat dijalankan secara bergantian, contohnya Windows dan Linux.
Metode dual boot ini sangat berguna bagi anda yang baru belajar menggunakan GNU Linux dan belum siap migrasi dari Windows ke Linux sepenuhnya. Jika anda sudah menguasainya dan benar-benar yakin untuk migrasi dari Windows ke Linux, anda boleh menggunakan metode single boot.
Sekilas Tentang Ubuntu
Dikutip dari laman Wikipedia, Ubuntu adalah sebuah distro linux yang berbasis Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Nama Ubuntu sendiri berasal dari filosofi Afrika Selatan yang memiliki arti “kemanusiaan kepada sesama”.
Sejak dirilis pertama kali pada 20 Oktober 2004 hingga saat artikel ini ditulis, Ubuntu sudah mencapai versi 20.04 dengan codename Focal Fossa. Ubuntu 20.04 merupakan versi LTS (Long Term Support) yang akan mendapatkan dukungan selama 5 tahun (sampai April 2025).
Cara Install Ubuntu 20.04 LTS Dual Boot dengan Windows 10
1. Persyaratan dan Bahan-bahan
Spesifikasi PC yang direkomendasikan:
- Prosesor: dual core 2 GHz atau lebih tinggi
- RAM: 4 GB
- Hard Drive: 25 GB
Bahan-bahan:
- File ISO Ubuntu 20.04 LTS Desktop
- Media bootable berupa DVD atau USB Flashdisk minimal 4 GB
- Rufus untuk membuat bootable Ubuntu
2. Membuat Partisi Baru
Berhubung kita akan menginstal Ubuntu dual boot dengan Windows, kita harus menyiapkan partisi baru untuk menampung seluruh file Linux nantinya. Hal ini dilakukan agar data penting di hardisk tidak terhapus jika terjadi kesalahan saat melakukan instalasi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membagi atau membuat partisi baru tanpa harus menghapus data pada hardisk. Salah satunya dengan cara Shrink Volume lewat fitur Disk Management Windows.
Baca: Cara membuat partisi baru di hardisk tanpa menghapus data
Seberapa besar kapasitas yang diperlukan tergantung kebutuhan anda. Setidaknya anda menyiapkan 25 GB untuk Ubuntu 20.04, lebih besar lebih baik. Biasanya saya membuat partisi sebesar 50 GB dan itu sudah cukup untuk pekerjaan sehari-hari.

3. Membuat Bootable Ubuntu 20.04
Berikutnya yang harus kita persiapkan adalah bootable atau media installer Ubuntu, anda boleh memilih menggunakan DVD maupun USB Flashdisk sebagai medianya.
Namun pada tutorial ini saya akan menggunakan Flashdisk, silakan baca artikel saya tentang cara membuat bootable Ubuntu di flashdisk menggunakan rufus.
4. Booting ke Flashdisk
Setelah bootable Ubuntu dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan booting ke flashdisk. Agar komputer dapat booting ke flashdisk, kita harus setting Boot Priority ke USB Flashdisk melalui menu BIOS.
Caranya tancapkan flashdisk ke komputer dan restart komputer anda. Pada saat proses restart, masuk ke BIOS dengan cara menekan tombol Esc, F2, F5 atau tombol lainnya sesuai petunjuk yang tertera di sana.
Setelah berhasil masuk ke BIOS, beralih ke tab Boot dan geser USB Flashdisk ke posisi paling atas. Menggeser posisi bisa dilakukan dengan menekan tombol F5 (ke bawah) dan F6 (ke atas).

Terakhir, simpan pengaturan BIOS dengan menekan tombol F10 dan Enter, komputer akan restart dengan sendirinya. Sampai di sini seharusnya komputer anda sudah berhasil masuk ke tampilan instalasi Ubuntu.
5. Langkah-langkah Instalasi Ubuntu 20.04
Pada jendela awal pilih bahasa instalasi dan klik Install Ubuntu. Anda juga bisa mencoba versi Live USB tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu dengan memilih Try Ubuntu.

Atur Keyboard Layout ke English (US).

Selanjutnya pilih I don’t want to connect to a wi-fi network right now dan klik Continue, karena kita akan melakukan update setelah proses instalasi selesai.

Pada tahap Updates and other software pilih Normal installation dan centang Install third-party software for graphic and Wi-Fi hardware and additional media formats, lalu Continue.

Pada Installation type pilih Something else.

Di sana akan terlihat sebuah ruang kosong (Free space) sebesar 50 GB, ini adalah partisi baru yang sudah kita siapkan pada langkah sebelumnya.

Ruang kosong tersebut akan kita pecah lagi menjadi tiga bagian, yakni partisi Swap, Root, dan Home.
#Partisi Swap
Swap berfungsi sebagai memori virtual untuk menampung sebagian proses jika memori fisik (RAM) penuh. Selain itu, Swap juga dibutuhkan agar komputer bisa menjalankan mode hibernate.
Berapa ukuran Swap yang kita butuhkan? menurut panduan yang saya baca di situs komunitas Ubuntu, ukuran Swap setidaknya harus sama dengan kapasitas memori fisik (RAM) dan maksimal 2x RAM.
Jika komputer anda memiliki RAM 4 GB, maka ukuran Swap minimal 4 GB dan maksimal 8 GB. Pada tutorial ini ukuran Swap akan saya samakan dengan kapasitas RAM yang terpasang di komputer.
Oke, langsung saja kita buat partisi Swap dengan cara klik ruang kosong (Free Space) lalu klik tombol tambah (+) yang berada di bawahnya.

Lalu sesuaikan seperti gambar di bawah ini.

Di sana akan terlihat partisi Swap yang telah kita buat tadi.

#Partisi Root
Partisi root secara default berisi semua file sistem, mirip dengan partisi C pada Windows. Untuk ukurannya sendiri disarankan minimal 15 GB. Namun kali ini saya akan membuat partisi root sebesar 20 GB.
Ulangi seperti langkah sebelumnya, lalu sesuaikan dengan gambar di bawah ini.

#Partisi Home (Opsional)
Home merupakan direktori yang berfungsi untuk menampung semua file atau data dari masing-masing user di dalam sistem operasi Linux. Selain berisi sub folder seperti Document, Download, Music, dan sebagainya, direktori home juga berisi konfigurasi sistem dari masing-masing user.
Anda boleh menggabungkan partisi Home dan partisi Root dengan cara mengalokasikan semua kapasitas yang tersisa saat membuat partsisi Root. Namun, sangat disarankan membuat partisi terpisah untuk direktori Home.
Ulangi seperti langkah sebelumnya, lalu sesuaikan dengan gambar di bawah ini. Untuk ukurannya gunakan seluruh kapasitas yang tersisa.

Setelah semua partisi berhasil dibuat, tampilannya kurang lebih seperti gambar di bawah ini.

Selanjutnya klik Install Now untuk memulai proses instalasi. Maka akan muncul pemberitahuan bahwa partisi Swap, Root, dan Home yang dibuat tadi akan segera di-format. Klik Continue untuk melanjutkan.

Pilih zona waktu sesuai dengan lokasi anda berada.

Masukkan semua informasi yang dibutuhkan untuk user baru seperti nama anda, nama komputer, username dan password.

Selanjutnya tunggu proses instalasi sampai selesai.

Setelah proses instalasi selesai klik Restart Now dan jangan lupa untuk mencabut Flashdisk dari komputer anda.

Setelah restart akan muncul boot loader GRUB Ubuntu seperti gambar di bawah ini. Pilih Ubuntu untuk mulai menggunakannya.

Selanjutnya akan muncul halaman login user, gunakan username dan password yang telah dibuat tadi.

Berikut tampilan Desktop Ubuntu 20.04 LTS dengan codename Focal Fossa.

Tutorial selanjutnya: 10 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Install Ubuntu 20.04 LTS
Sekian tutorial tentang cara install Ubuntu 20.04 dual boot dengan Windows 10, semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan, silakan tulis pada kolom komentar di bawah ini ya.
Kalo gak pake swap bisa gak om?
Bisa jika kita menggunakan SSD yang kencang.
Tapi itu berdasarkan informasi yang pernah saya baca, belum pernah nyoba sih soalnya.
Sangat membantu
Ini gaperlu partisi boot Om?
Ga perlu bro
Klo instal ubuntu apakah data kita yg sebelumnya di Laptop akan hilang bang?
Kalau dual boot, file di partisi windowsnya (C dan D) tidak akan hilang om.
Asalkan membuat partisi tambahan dan proses instalasi linux-nya dilakukan dengan hati-hati ya.
Cara kembali ke os win 10nya gmna bang?
Cara kembali ke os win 10 nya gmna bang?
Mau tanya, untuk ‘device for boot loader installation’ dipilih yang mana ya, windows boot manager kah?
Mau tanya. Kalo di laptop saya yg udh ada itu SSD 256GB buat system windows, nah tp juga ada HDD kpasitas 1TB. Minta saran, kalo mau dual boot dgn Linux, yg di-shrink itu yg SSD atau HDD baiknya? terima kasih
Harus SSD nya om
Tidak ada pilihan menu bootnya saat startup. Langsung masuk ke Windows spt biasa tanpa install Ubuntu. Kenapa ya, OM?
Bang kok setelah saya membuat partisi root kok tanda + nya ga bisa di pencet ya dan tulisannya jadi unusable di disk unallocatednya
Terimakasih gan. Bermanfaat
Di laptop saya setelah prosedur di atas dilalui tiba untuk dual boot ternyata sistem hanya boot ke windows 10….
Terima kasih om sangat membantu saya belajar ubuntu
Sama-sama